TEKNIK CEPAT MENGAJARKAN MEMBACAPADA ANAK DENGAN PENDEKATAN NLP FOR TEACHING
KONSEP DASAR MEMBACA
Mengapa Harus Pakai Suku Kata?
Bayi
belajar berbicara langsung menggunakan suku kata bukan abjad, sebab
abjad adalah sesuatu yang abstrak yang akan memiliki arti jika disusun
dengan benar.
Pada
saat bayi belajar berbicara, maka biasanya orang tua akan menunjukkan
benda yang kongkrit sebelum mengajarkan kata atau suku kata tertentu,
dan bayi sangat mudah untuk menirukan dan mengenal kata yang ada,
sehingga saat bayi bertemu dengan obyek yang kongkrit tersebut bayi bisa
menyebutnya.
Kelebihannya ?
1. Dapat
menggunakan obyek abstrak yang ada disekitar untuk mengenalkan suku
kata, seperti baju, batu untuk ba. Daun untuk da, cacing untuk ca dan
sebagainya.
2. Anak belajar dengan sistem cantol atau pemicu, sehingga terjadi proses belajar yang reflektif tanpa mengeja.
3. Walaupun
anak tidak dikenalkan abjad secara terpisah seperti a,b,c,d,e, dsb,
tetapi secara otomatis anak nantinya akan mengenal dengan sendirinya.
Teknik Pengajaran
1. Kenalkan
pada konsep suku kata dengan memancing secara Konkrit, kemudian semi
kongkrit baru masuk pada abstrak. Gunakan benda tiga demensi (kongkrit),
kemudian menggunakan obyek dua dimensi/gambar (Semi kongkrit) dan baru
kenalkan suku katanya.
2. Buat
suasana nyaman dan GEMBIRA. Kemudian Tarik napas dalam-dalam, lalu
hembuskan perlahan, lakukan sekali lagi. Kemudian : TERSENYUM!. Biarkan
kegembiraan ada di hati Anda.
3. Ajak anak-anak untuk juga bergembira. Ajaklah mereka bernyanyi.
4. Apakah sampai titik ini Anda gembira? Apakah anak-anak juga gembira? Jika YA, maka LANJUTKAN, Jika tidak ulangi prosesnya.
CARA MENGAJARKAN
1. Tentukan
duku suku kata yang akan dikenalkan, kemudian cari obyek yang kongkrit
kalau tidak menemukan boleh menggunakan semi kongkrit.
2. Tanyakan kepada anak-anak “INI APA?”
3. Misalkan BAJU, anak-anak menjawab BAJU
4. Tanyakan lagi ”APA?” à BAJU. Ulangi minimal tiga kali.
5. Katakan
INGAT BAJU ingat BA (sambil menunjukkan huruf BA). “Sekarang Tirukan
INGAT BAJU ingat BA (sambil menunjukkan obyek dan suku kata)
6. INGAT BAJU INGAT BA à ulangi minimal 3 kali
7. Sekarang boleh di tulis.
8. Setelah
itu untuk memudahkan mengingat buatlah kartu bantuan lembar depan
adalah gambar benda dan baliknya adalah suku kata yang dimaksud.
9. Jika siswa tidak bisa/lupa cukup dibukakan kartu yang memiliki gambar yang dimaksud.
10. Setelah itu ingatkan kembali “Jadi INGAT BAJU INGAT BA”
dan sebagainya
Kenalkan A dulu sampai seluruh huruf selesai. Boleh tidak berurutan, tetapi berdasarkan suku kata yang paling sering dipakai.
Setelah itu dirangkai dengan I, U, E, dan O (Ada dalam buku jilid 1)
Huruf yang bertemu dengan ng, ny, r diajarkan sesudahnya (Ada dalam buku jilid 2)
Kenalkan membaca dahulu baru diiringi dengan menulis.
Keterangan Lebih Lanjut Ada dalam Pelatihan.
Untuk
menulis ajarkan anak-anak membuat angka 8 terbalik.(hal ini sangat
penting, sebab semua konsep abjad ada dalam angka 8 terbalik).
goog lock pak bro...???
Didalam
pembelajaran, kita sebagai guru sering dihapakan dengan berbagai
kendala dalam mengajar, salah satunya berbedaan karakter anak dalam
belajar. nah itulah hal yang sering kita eluh-eluhkan. karena hal itu
lah saya selaku pengajar mengajak belajar bareng bagai mana cara
mengatasi hal tersebut.
Nah temen-temen yang kebetulan mampir diblog ini bisa
membaca artikel yang saya tulis., meskipun saya jauh dari kesempurnaan,
tapi semoga bisa jadi refrensi buat kita lebih yakin akan kemampuan
kita.
yuk kita mulai mengenal cara belajar anak......
NEURO LINGUISTIC PROGRAMING FOR TEACHING
NLP sendiri menurut Richard Bandler “NLP
adalah sebuah sikap mental dan metodologi yang ada di balik segenap
teknik efektif”. John Grinder mengartikan NLP adalah strategi belajar
yang dipercepat (accelered learning strategy) untuk mendeteksi dan memanfaatkan pola-pola yang ada di dunia.
Robert Dilts mendefinisikan NLP adalah apapun yang bisa menghadirkan kesuksesan. Ada
juga yang mendefinisikan sebagai manualnya otak, ada juga yang
mengatakan sebagai ilmu yang memodel orang-orang excellence dibidangnya.
NLP adalah studi yang mempelajari struktur pengalaman subyektif.
John Grinder bahwa “NLP adalah sikap dan metodologi yang menghasilkan serangkaian teknik”
Jadi
dalam NLP teknik akan dibahas belakangan setelah itu akan menemukan
tekniknya. Itulah sebabnya mengapa ketika teknik bermacam-macam
diajarkan namun hasilnya seperti jalan di tempat, hal ini tidak lain dan
tidak bukan karena aspek SIKAP dan METODOLOGINYA tidak disentuh.
Bagan
dibawah ini akan menjelaskan tentang alur terbentuknya sebuah perilaku
dan juga merupakan intisari dari NLP itu sendiri. Dengan mengenali alur
terbentuknya perilaku ini maka Anda akan dengan mudah mengoptimalkan
potensi diri Anda dan orang lain tentunya, membantu diri Anda dan orang
lain menyelesaikan masalahnya, mengatasi phobia atau trauma,
mempengaruhi orang lain dan masih banyak lagi lainnya.
Sebenarnya
ada lima gaya belaja, tetapi menurut banyak pakar psikolog hanya tiga
yang terpenting dari lima gaya tersebut, nah dibawah ini uraian secara
singkat tiga gaya dari lima tersebut, yaitu :
- Auditory yaitu lebih mudah belajar dengan cara mendengar
- Visual yaitu lebih mudah belajar dengan cara melihat media (membaca buku, mengamati, dan melihat contoh atau gambar
- Kinesthetik yaitu anak dengan cara suka bergerak dan menyentuh
EMPAT PILAR KESUKSESAN MENURUT NLP
- Pilar Pertama : Outcome
- Pilar Kedua : Sensory Acuity
- Pilar Ketiga : Behavioral Flexlibility
- Pilar Ke empat : Rapport
ASUMSI DASAR KESUKSESAN MANUSIA
1. Menghormati cara orang lain membentuk dunianya
2. Peta bukanlah wilayah
3. Selalu ada maksud baik dari tiap tingkah laku
4. Orang-orang melakukan hal terbaik yang mereka bisa sebatas sumber-sumber yang mereka ketahui.
5. Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurang fleksibel.
6. Makna komunikasi adalah respons yang Anda peroleh.
7. Seseorang dengan fleksibilitas akan mampu mengontrol dirinya.
8. Tak ada kegagalan, hanya umpan balik yang kurang tepat.
9. Setiap pengalaman memiliki strukturnya sendiri. Jika Anda mengubah struktur, dengan sendirinya pengalaman akan berubah.
10. Manusia mempunyai dua tingkatan komunikasi: sadar dan bawah sadar.
11. Semua
orang memiliki sumber-sumber yang cukup guna mengubah diri ke arah yang
lebih positif. Sumber-sumber tersebut berada di pengalaman masa lalu
masing-masing.
12. Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi.
13. Jika sesuatu mungkin bagi seseorang, maka hal itu juga mungkin bagi yang lain.
14. Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya. Oleh karena itu, saya juga bertanggung jawab akan hasil yang saya peroleh
PROSES PEMBELAJARAN
Ada empat elemen penting dalam proses pembelajaran “mengubah diri”:
1. Inkompetensi tanpa sadar (Tidak menyadari ketidakmampuan)
2. Inkompetensi sadar (Menyadari ketidakmampuan)
3. Kompetensi sadar (Menyadari kemampuan)
4. Kompentensi tanpa sadar (Tidak menyadari memiliki kemampuan)
PEMANFAATAN NLP DALAM PEMBELAJARAN
1. Menjadi komunikator yang handal
2. Mampu membuat tombol emosi agar pembelajaran menarik
3. Mempunyai state of mind yang luar biasa
4. Mampu membuat suasana pembelajaran menjadi lebih baik.
sumber: Dra. Edy (YOS) Muljana M.,Psikolog
Tidak ada komentar:
Posting Komentar