Welcome to MI Roudlotul Huda Ngantru Kec. Ngasem Kab. Bojonegoro

PENDIDIKAN


TEKNIK CEPAT MENGAJARKAN MEMBACAPADA ANAK DENGAN PENDEKATAN NLP FOR TEACHING


KONSEP DASAR MEMBACA

Mengapa Harus Pakai Suku Kata?
Bayi belajar berbicara langsung menggunakan suku kata bukan abjad, sebab abjad adalah sesuatu yang abstrak yang akan memiliki arti jika disusun dengan benar.

Pada saat bayi belajar berbicara, maka biasanya orang tua akan menunjukkan benda yang kongkrit sebelum mengajarkan kata atau suku kata tertentu, dan bayi sangat mudah untuk menirukan dan mengenal kata yang ada, sehingga saat bayi bertemu dengan obyek yang kongkrit tersebut bayi bisa menyebutnya.

Kelebihannya ?
1.    Dapat menggunakan obyek abstrak yang ada disekitar untuk mengenalkan suku kata, seperti baju, batu untuk ba. Daun untuk da, cacing untuk ca dan sebagainya.
2.    Anak belajar dengan sistem cantol atau pemicu, sehingga terjadi proses belajar yang reflektif tanpa mengeja.
3.    Walaupun anak tidak dikenalkan abjad secara terpisah seperti a,b,c,d,e, dsb, tetapi secara otomatis anak nantinya akan mengenal dengan sendirinya.

Teknik Pengajaran
1.    Kenalkan pada konsep suku kata dengan memancing secara Konkrit, kemudian semi kongkrit baru masuk pada abstrak. Gunakan benda tiga demensi (kongkrit), kemudian menggunakan obyek dua dimensi/gambar (Semi kongkrit) dan baru kenalkan suku katanya.
2.    Buat suasana nyaman dan GEMBIRA. Kemudian Tarik napas dalam-dalam, lalu hembuskan perlahan, lakukan sekali lagi. Kemudian : TERSENYUM!. Biarkan kegembiraan ada di hati Anda.
3.    Ajak anak-anak untuk juga bergembira. Ajaklah mereka bernyanyi.
4.    Apakah sampai titik ini Anda gembira? Apakah anak-anak juga gembira? Jika YA, maka LANJUTKAN, Jika tidak ulangi prosesnya.

CARA MENGAJARKAN
1.    Tentukan duku suku kata yang akan dikenalkan, kemudian cari obyek yang kongkrit kalau tidak menemukan boleh menggunakan semi kongkrit.
2.    Tanyakan kepada anak-anak “INI APA?”
3.    Misalkan BAJU, anak-anak menjawab BAJU
4.    Tanyakan lagi ”APA?” à BAJU. Ulangi minimal tiga kali.
5.    Katakan INGAT BAJU ingat BA (sambil menunjukkan huruf BA). “Sekarang Tirukan INGAT BAJU ingat BA (sambil menunjukkan obyek dan suku kata)
6.     INGAT BAJU INGAT BA à ulangi minimal 3 kali
7.    Sekarang boleh di tulis.
8.    Setelah itu untuk memudahkan mengingat buatlah kartu bantuan lembar depan adalah gambar benda dan baliknya adalah suku kata yang dimaksud.
9.    Jika siswa tidak bisa/lupa cukup dibukakan kartu yang memiliki gambar yang dimaksud.
10.              Setelah itu ingatkan kembali “Jadi INGAT BAJU INGAT BA”

OBYEK YANG BISA DIPAKAI MENGENALKAN SUKU KATA

 dan sebagainya
Kenalkan A dulu sampai seluruh huruf selesai. Boleh tidak berurutan, tetapi berdasarkan suku kata yang paling sering dipakai.
Setelah itu dirangkai dengan I, U, E, dan O (Ada dalam buku jilid 1)
Huruf yang bertemu dengan ng, ny, r diajarkan sesudahnya (Ada dalam buku jilid 2)

Kenalkan membaca dahulu baru diiringi dengan menulis.

Keterangan Lebih Lanjut Ada dalam Pelatihan.

Untuk menulis ajarkan anak-anak membuat angka 8 terbalik.(hal ini sangat penting, sebab semua konsep abjad ada dalam angka 8 terbalik).

goog lock pak bro...???



Didalam pembelajaran, kita sebagai guru sering dihapakan dengan berbagai kendala dalam mengajar, salah satunya berbedaan karakter anak dalam belajar. nah itulah hal yang sering kita eluh-eluhkan. karena hal itu lah saya selaku pengajar mengajak belajar bareng bagai mana cara mengatasi hal tersebut.

Nah temen-temen yang kebetulan mampir diblog ini  bisa membaca artikel yang saya tulis., meskipun saya jauh dari kesempurnaan, tapi semoga bisa jadi refrensi buat kita lebih yakin akan kemampuan kita.
yuk kita mulai mengenal cara belajar anak......


NEURO LINGUISTIC PROGRAMING FOR TEACHING

NLP sendiri menurut Richard Bandler  “NLP adalah sebuah sikap mental dan metodologi yang ada di balik segenap teknik efektif”. John Grinder mengartikan NLP adalah strategi belajar yang dipercepat (accelered learning strategy) untuk mendeteksi dan memanfaatkan pola-pola yang ada di dunia.
Robert Dilts mendefinisikan NLP adalah apapun yang bisa menghadirkan kesuksesan.  Ada juga yang mendefinisikan sebagai manualnya otak, ada juga yang mengatakan sebagai ilmu yang memodel orang-orang excellence dibidangnya. NLP adalah studi yang mempelajari struktur pengalaman subyektif.
John Grinder bahwa “NLP adalah sikap dan metodologi yang menghasilkan serangkaian teknik”
Jadi dalam NLP teknik akan dibahas belakangan setelah itu akan menemukan tekniknya. Itulah sebabnya mengapa ketika teknik bermacam-macam diajarkan namun hasilnya seperti jalan di tempat, hal ini tidak lain dan tidak bukan karena aspek SIKAP dan METODOLOGINYA tidak disentuh.

Bagan dibawah ini akan menjelaskan tentang alur terbentuknya sebuah perilaku dan juga merupakan intisari dari NLP itu sendiri. Dengan mengenali alur terbentuknya perilaku ini maka Anda akan dengan mudah mengoptimalkan potensi diri Anda dan orang lain tentunya, membantu diri Anda dan orang lain menyelesaikan masalahnya, mengatasi phobia atau trauma, mempengaruhi orang lain dan masih banyak lagi lainnya.







Sebenarnya ada lima gaya belaja, tetapi menurut banyak pakar psikolog hanya tiga yang terpenting dari lima gaya tersebut, nah dibawah ini uraian secara singkat tiga gaya dari lima tersebut, yaitu :

  1. Auditory yaitu lebih mudah belajar dengan cara mendengar
  2. Visual yaitu lebih mudah belajar dengan cara melihat media (membaca buku, mengamati, dan melihat contoh atau gambar
  3. Kinesthetik yaitu anak dengan cara suka bergerak dan menyentuh

EMPAT PILAR KESUKSESAN MENURUT NLP
  1. Pilar Pertama : Outcome
  2. Pilar Kedua : Sensory Acuity
  3. Pilar Ketiga : Behavioral Flexlibility
  4. Pilar Ke empat : Rapport


ASUMSI DASAR KESUKSESAN MANUSIA
1.    Menghormati cara orang lain membentuk dunianya
2.    Peta bukanlah wilayah
3.    Selalu ada maksud baik dari tiap tingkah laku
4.    Orang-orang melakukan hal terbaik yang mereka bisa sebatas sumber-sumber yang mereka ketahui.
5.    Tidak ada orang yang kaku, hanya komunikator yang kurang fleksibel.
6.    Makna komunikasi adalah respons yang Anda peroleh.
7.    Seseorang dengan fleksibilitas akan mampu mengontrol dirinya.
8.    Tak ada kegagalan, hanya umpan balik yang kurang tepat.
9.    Setiap pengalaman memiliki strukturnya sendiri. Jika Anda mengubah struktur, dengan sendirinya pengalaman akan berubah.
10.  Manusia mempunyai dua tingkatan komunikasi: sadar dan bawah sadar.
11.  Semua orang memiliki sumber-sumber yang cukup guna mengubah diri ke arah yang lebih positif. Sumber-sumber tersebut berada di pengalaman masa lalu masing-masing.
12.  Tubuh dan pikiran saling mempengaruhi.
13.  Jika sesuatu mungkin bagi seseorang, maka hal itu juga mungkin bagi yang lain.
14.  Saya bertanggung jawab tentang pemikiran saya. Oleh karena itu, saya juga bertanggung jawab akan hasil yang saya peroleh

PROSES PEMBELAJARAN
Ada empat elemen penting dalam proses pembelajaran “mengubah diri”:
1. Inkompetensi tanpa sadar (Tidak menyadari ketidakmampuan)
2. Inkompetensi sadar (Menyadari ketidakmampuan)
3. Kompetensi sadar (Menyadari kemampuan)
4. Kompentensi tanpa sadar (Tidak menyadari memiliki kemampuan)

PEMANFAATAN NLP DALAM PEMBELAJARAN
1.      Menjadi komunikator yang handal
2.      Mampu membuat tombol emosi agar pembelajaran menarik
3.      Mempunyai state of mind yang luar biasa
4.      Mampu membuat suasana pembelajaran menjadi lebih baik.
sumber: Dra. Edy (YOS) Muljana M.,Psikolog

Tidak ada komentar:

Posting Komentar